Setelah lebih dari 30 tahun meninggalkan Bumi, dua satelit kembar
Voyager milik NASA kini sudah tiba di ujung tata surya. Kedua satelit
yang misi utamanya sebenarnya telah berakhir pada tahun 1980 dan 1989
lalu itu, kini siap memasuki ruang antar bintang (interstellar space).
“Sangat luar biasa,” kata Ed Stone, Voyager Project Scientist asal
California Institute of Technology yang telah memantau misi Voyager
sejak tahun 1972, seperti dikutip dari Cosmosmagazine, 2 Mei 2011.
“Selama ini, Voyager 1 dan 2 selalu menghasilkan penemuan baru. Setiap
temuan mengubah cara pandang kita terhadap dunia lain,” ucapnya.
Sejumlah temuan yang diungkapkan oleh Voyager adalah ditemukannya
gunung berapi di Io dan bukti-bukti adanya samudera di bawah permukaan
es bulan Europa (keduanya milik planet Jupiter) adanya hujan metana di
Titan (bulan milik Saturnus), kutub magnet yang aneh milik Uranus dan
Neptunus, air mancur mengandung es di Triton, bulan milik Neptunus,
serta angin planet yang bertiup makin kencang ketika planet menjauh
dari matahari.
Tidak ada yang mengetahui pasti berapa jarak yang harus ditempuh
Voyager untuk tiba di ruang antar bintang. Namun sejumlah peneliti
yakin bahwa ujung tata surya sudah dekat.
“Ketebalan heliosheath (kawasan di heliosphere di posisi setelah titik
termination shock di mana kecepatan angin turun ke bawah kecepatan
suara) diperkirakan mencapai 4,8 sampai 6,5 juta kilometer,” kata
Stone. “Artinya, Voyager akan keluar dari tata surya dalam 5 tahun ke
depan,” ucapnya.
Untungnya, masih ada cukup energi untuk melakukan perjalanan tersebut.
Kedua satelit Voyager masih mendapatkan pasokan daya dari peluruhan
panas radioaktif dari Plutonium 238. “Baterai” tersebut diperkirakan
cukup untuk menyediakan energi setidaknya hingga tahun 2020. Setelah
itu, kata Stone, Voyager akan menjadi planet Bumi di antara
bintang-bintang.
Sebagai informasi, setiap satelit Voyager dilengkapi dengan Golden
Record, sebuah rekaman fonograf tembaga berlapis emas. Rekaman itu
mengandung 118 foto planet Bumi, rekaman musik terbaik dunia berdurasi
90 menit, esai audio yang terdiri dari berbagai suara yang ada di Bumi
mulai dari letupan lumpur, gonggongan anjing, sampai suara
keberangkatan roket Saturn 5, salam perkenalan dari 55 bahasa manusia,
sebuah bahasa ikan paus, skema gelombang otak dari wanita yang sedang
jatuh cinta, dan sambutan dari Kurt Waldheim, Sekjen PBB ketika itu.
“Miliaran tahun dari sekarang, saat planet Bumi dan benua yang ada
sudah berubah total, ketika seluruh spesies makhluk hidup telah
bermutasi atau punah, rekaman Voyager akan tetap ‘berbicara’ untuk
kita,” sebut pesan di rekaman Voyager.
Namun, sejumlah pengamat menyebutkan, kemungkinan alien menemukan
Golden Record itu sangatlah kecil. Pasalnya, satelit Voyager tidak akan
mencapai jarak beberapa tahun cahaya dari bintang lain hingga 40 ribu
tahun mendatang.
Antariksainfo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar