Senin, 21 Mei 2012

Dragon Age : Origins Review

  Dragon Age : Origins Review



Game ini ibarat sebuah rpg seri Neverwinter Nights dicampur dengan setting dunia yang mirip The Lord Of The Ring, lalu diisi dengan pertempuran yang super brutal dan kacau seperti seri Dungeon Siege. Apakah game rpg campuran ini masih bisa dinikmati??



Pembuka
Bioware, developer game yang sudah terkenal sejak lama akan NWN 1, SW KOTOR 1, JE dan RPG ME 1, kini mereka kembali meluncurkan sebuah game RPG yang fenomenal berjudul Dragon Age Origins (DAO). Pihak developer yang bersangkutan menjanjikan, para penggemar RPg di PC termasuk fans Baldur Gate, game klasik yang legendaris itu, akan terpuaskan dengan adanya game DAO ini.

Bahkan, karena keyakinan yang tinggi, Bioware yang kini telah dimasukkan ke jajaran EA Games, meluncurkan DAO Character Creator (DAO CC) terlebih dahulu, beberapa minggu sebelum perilisan DAO secara resmi ke publik. Akankah DAO itu sebagus Baldur Gate dan game-game RPG ala Bioware lainnya, mari kita lihat saja hasilnya.....


Latar Belakang Cerita
Dragon Age ini bersettingkan dunia fantasi abad pertengahan. Akisah, pada suatu hari di negara bernama Ferelden, terancam musnah akibat invasi Darkspawn, Kaum Kegelapan yang terdiri dari berbagai ras ogre, ras yg mirip orc, naga dan monster-monster asing lainnya. Kaum kegelapan ini muncul akibat kesalahan sekelompok orang di masa lalu, saat merapal sebuah mantra untuk kebaikan umat tapi yang muncul malah sebaliknya. Kaum Darkspawn ini begitu ganas dan sangat cepat merangsek semua musuh-musuhnya, entah itu ras human, elf, dan dwarf.



Di saat-saat susana terjepit itulah, muncul sebuah organisasi ksatria super elit, Grey Wardens. Para anggotanya berasal dari orang-orang terbaik dari yang terbaik, terdiri dari berbagai ras, berkumpul menjadi satu untuk memusnahkan invasi Darkspawn (Blight) ke dunia mereka. Grey Wardens ini memiliki satu senjata rahasia yang super ampuh untuk mengalahkan The Blight, dan hasilnya pun sangat sukses besar. Berkat kehadiran organisasi super elit ini, THe Blight bisa dikalahkan, Grey Warden menjadi pahlawan besar. Namun, kekalahan the Blight, bukan berarti mereka bisa dilenyapkan untuk selama-lamanya.




Beberapa tahun kemudian Darkspawn masih suka mengganggu dunia dan mereka masih bisa melancarkan invasi, tapi semuanya bisa dipatahkan oleh Grey Warden dan para sekutunya. 400 tahun telah berlalu, kehadiran Grey Warden mulai dilupakan orang-orang karena dunia sudah tidak sekacau seperti dulu lagi, maka sesama kaum bangsawan saling sikut dan bertengkar sendiri, masyarakat luas pun juga tenggelam dan larut dalam rutinitas kehidupan.

Padahal ancaman Darkspawn masih mengintip di ujung dunia. Kaum Kegelapan masih berniat mau menginvasi dunia kembali, seperti dahulu kala. Akankah Grey Wardens masih sanggup mengatasi hal itu semua sendirian? itulah tugas yang diemban oleh gamer, terlepas apapun ras dan gendernya, semua harus berbakti pada nusa dan bangsa. Demi memberantas the Blight, segala cara dan taktik harus dicapai....... !!!! 

Cara Bermain
Awal mula cerita dalam game ini tergantung dari pemilihan class dan ras oleh gamer. Ada tiga ras yakni Human, Elf, dan Dwarf serta Class yang tersedia yakni Warrior, Rogue, dan Mage. Soal pemilihan gender, tidak mempengaruhi awal mula cerita, melainkan mempengaruhi kehidupan asmaranya di sepanjang perjalanan nantinya. Wajah karakter pun bisa diotak atik sedemikian rupa, terserah gamer.



Gamer yang sudah memainkan game-game RPG ala Bioware pasti sudah tidak asing lagi dengan gameplay ala Point n Click, seperti di NWN 1-2 dan SW KOTOR 1-2. Berbeda dengan model Point n Click seperti game RPg action di Sacred 2 FA ataupun Titan Quest, tapi sudut pandangnya bisa hampir mirip dengan mode 3rd person di RPG Gothic 3 atau The Witcher. Gabungan penggunaan tikus dan kibord sudah sangat nyaman dalam mengendalikan sang jagoan, sudut pandang kamera, dan interface di game ini.




Lalu, gimana dengan cerita utamanya?? di awal permainan, pemilihan karakter menentukan posisinya untuk memulai cerita utama, jadi ada perbedaan antara ras atau job class. Misalnya, ketika penulis memilih Male Human Warior, maka penulis mengawali cerita di sebuah kastil bangsawan, dan kastil itu tiba-tiba diserbu musuh, hampir semua anggota keluarga sang jagoan akhirnya lenyap ditelan angin. Namun, gamer pasti akan bertemu dengan si Duncan tukang rekrut Grey Wardens dan pasti gamer akan diajak untuk ikut bergabung dengan klub super elitnya tersebut.

Selebihnya, dunia Ferelden bebas untuk dijelajahi kemana aja asalkan gamer sudah bergabung secara resmi dengan klub nya si Duncan. Oh ya, harap diingat, dunia di rpg DAO ini tidak sebebas seperti di alam Gothic 3 ataupun TES 4. Dunia di Ferelden ini mirip sekali dengan The Wicther, clsoe ended gameplay dan non linear storyline, namun tidak ada sistem pergantian siang malam.

Dikarenakan gameplay rpg DAO close ended, gamer akan sering menjumpai loading-loading screen yang cukup banyak. Sistem Peta rpg DAO, baik itu untuk skala kecil dan besar, cukup informatif. Jika gamer ada quest di satu peta, maka akan ada petunjuk tempat quest itu berada, gamer tidak perlu pusing-pusing mencarinya.



Soal non linear storyline, apapun tindakan gamer terhadap para NPC, keputusan yang diambil akan menentukan arah jalan cerita, mempengaruhi hubungan antar kru, termasuk dalam menyelesaikan suatu quest utama/sampingan. Khusus untuk pendalaman hubungan antar karakter, gamer bisa membuat teman-teman seperjalanan alias kru sendiri, untuk bisa menyukai gamer, bersikap netral, atau sebaliknya membenci dan balik menyerang gamer.



Teman-teman seperjalanan itu, yang berasal dari berbagai ras, job class, dan gender, akan dijumpai seiring alur cerita terus berkembang di rpg DAO ini. Gamer diberi kebebasan untuk merekrut atau tidak, teman-teman tersebut, selain itu game juga bisa menggantikan seluruh inventorinya, termasuk bisa memberi hadiah pada mereka.

Pemberian hadiah itu akan mempengaruhi status hubungan antara gamer dan kru nya yang bersangkutan. Selain itu, pemilihan kru dalam suatu quest bisa menentukan arah quest dan hubungan gamer dengan kru nya itu. Selama perjalanan dalam satu peta, kadang-kadang antar kru terjadi pembicaraan menyangkut berbagai hal. Isi pembicaran bisa berupa hal yang serius, saling mengejek, bercanda, dan lain-lain dsb.


Job Class
Dalam rpg ini, ada pembagian tiga ras, yakni human, elf dan dwarf. Lalu ada pembagian job class, pertama ialah warrior class, merupakan tipe karakter petarung jarak dekat, cocok sekali untuk menjadi tanker, memakai heavy dan masif armor. Seperti diketahui, armor suit di game ini ada lima macam, yakni robe, light, medium, heavy, dan masif armor. Hanya warrior yang bisa memakai dua armor teratas yang terberat. Gamer yang suka bermain frontal assault, disarankan menggunakan job class ini, health tinggi dengan strength besar. Contoh char; Alistair.



Kedua, rogue class, sangat cocok untuk gamer yang suka menjadi archer ataupun membunuh musuh dari belakang dengan senjata pisau. Rogue, adalah satu-satunya karakter petarung yang memiliki skill untuk membuka peti-peti harta yang terkunci rapat-rapat. Armor yang dipakai hanya di tingkat light dan medium armor. Contoh char; Leliana. Terakhir, mage class adalah ahli sihir, lebih pas untuk diposisikan menyerang musuh dari jarak jauh, dengan senjata spell magic ofensif. Armor suitnya sih hanya setingkat robe dan light armor. Contoh char; Morrigan.

Pertempurannya
Seperti yang ditulis di awal-awal, model pertempuran di game ini benar-benar kacau dan brutal, dalam arti positif, yang mengingatkan penulis pada saat bermain Dungeon Siege 1-2. Semua musuh, tiba-tiba mengeroyok, dan suka mengepung gamer dan kru. Taktik yang dipakai musuh termasuk cerdas, pihak archer dan mage bertarung dari jarak jauh sedangkan pihak petarung menyerbu secara massal dalam jarak dekat.




Tiada kawan atau lawan abadi dalam pertempuran, baik pihak musuh maupun teman suka menyemburkan spell magic yang bisa melukai teman-teman sendiri, alias friedly fire = ON..........Jika, pihak mage atau archer musuh didekati, maka mereka berusaha menghindari dengan cara kabur ke tempat yang tinggi atau ke tempat yang aman. Mini Boss dan Big Boss, dengan dilindungi para anak buahnya, suka merangsek ke depan, mereka juga bisa menabrak, membanting, bahkan menggigit gamer dan kru.



Model pertenpuran semacam itu sungguh nikmat sekali, apalagi jika di zoom dengan sangat dekat, ibarat menggerakkan sang jagoan seperti mode 3rd person view. Unsur sadisme dan kebrutalan di game ini benar-benar memuaskan hasrat para "hardcore gamer", ada bentuk semacam finishing blow untuk setiap musuh yang terakhir kali dihabisi oleh gamer.




Finishing blow itu bisa berupa memenggal leher musuh, menusukkan senjatanya ke arah titik vital dari tubuh musuh, dan sebagainya, yang disertai dengan muncratan darah kemana-mana. Seusai bertempur pun, sisa darah masih bisa menempel di armor dan wajah sang jagoan lho........Sisa darah yang masih menempel itu akan menghilang seiring waktu berlalu, di dalam game....

Di mode sulit normal saja, meskipun sudah ditambal ke V1.01, gameplay game ini termasuk tidak mudah. Bolak-balik kru penulis mudah mati, baru di awal-awal permainan, menjelang pertengahan dan akhir cerita. Gamer memang diberikan kesempatan mengatur taktir bertempur, dengan cara mem-pause gameplay sesaat. tapi perlu banyak coba-coba untuk mengatur taktik agar pas. Untuk beristirahat, gamer bisa masuk ke area camp pribadi, di tengah-tengah perjalanan, untuk mengupgrade slot weapon yang dipakainya, jual beli di toko, tanya jawab dengan para kru, tempat bercinta, dan sebagainya.




Slot inventory di game ini memang terbatas, tapi bisa diupgrade dengan membeli backpack diantara para penjual yang ada. Gamer juga bisa melatih skill nya dengan membeli beberapa buku manual skill. Membuka skill spesialisasi juga bisa, misalkan penulis yang memilih warrior, di tempat-tempat tertentu dan dalam syarat-syarat tertentu, bisa membuka skill templar, champion, dan beserker. Sayanganya, untuk skill reaver tidak bisa dibuka karena penulis tidak memenuhi syarat-syarat tertentunya.



DLC dan Xtra Konten
Bioware menyediakan banyak DLC untuk di Donlod, sebagain gratis, sebagian harus bayar. Sedangkan, untuk dua extra konten, yakni DAO Char Creator dan DAO Toolset, semuanya tersedia secara gratis. DAO toolset, sangat berguna untuk mengedit dengan bebas, terutama sistem inventorynya yang sangat terbatas isinya.

Grafisnya
Keindahan engine gfx di The Witcher dan rpg ME 1, masih terlihat lebih detail dan tajam jika dibandingkan dengan DAO. Hal itu kelihatan dari texture wajah, bangunan-bangunan yang ada, serta model item-item nya. Memang tajam dan detail, penulis usdah memaksimalkan opsi gfx diresolusi 1280x1204, tapi hasilnya tetap tidak setajam dan sedetail gfx ala Aurora Engine 2007 maupun Unreal Engine 3. Disayangkan, ada memory leak dalam game ini dan tex font nya yang terlihat kecil banget di resolusi tinggi, membuat tidak nyaman untuk dilihat, maka resolusinya harus diturunakan.



Di game rpg ini, suasana kota, dan hutan memang terlihat hidup, namun kurang luwes. Efek-efek spell, senjata tajam dan archer semua sudah terlihat detail dan bagus. Pemandangannya juga lumayan indah, meskipun efek-efek airnya kurang cocok untuk bercermin. Gerakan-gerakan animasi karakter dan musuh, terlihat natural dan sangat mulus. Beberapa unsur gfx di game ini terlihat sederhana tapi masih enak dipandang. Gfx game ini stabil, asal gak sering-sering alt+tab, dan ramah lingkungan alias ringan. FSAA 8x terasa bagaikan menyetir mobil di jalan tol luar kota.....ngebut terus oii....


Sound
Mau dibilang apalgi, alunan musik latar dan theme song di game ini benar-benar pas dan enak banget, terutama pengisi suara untuk para karakternya, terdengar sangat jelas dalam banyak hal. Dentingan adu senjata tajam versus armor suit, bunyi serangan spell magic, teriakan musuh dan sebagainya.



Penutup
Sekali lagi, Bioware membuktikan kepiawaiannya dalam meramu sebuah rpg pc. Meskipun gamer membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa diatas 40-an jam untuk menamatkan game ini. Namun, DAO ini sangat cocok bagi para penggemar RPG PC yang kehausan akan gameplay yang menyegarkan dan cerita yang mengasyikkan untuk terus diikuti. Direkomendasikan bagi gamer untuk membeli dvd DAO versi resmi nya..... ================================================== ===================
SCORE
================================================== ===================


Storyline----> 10
Gabungan cerita fantasy SW KOTOR dan TLOR.

Gameplay-----> 9
Kill or to be Killed!!

Graphics-----> 8
Sederhana tapi Mulus nan lembut....

Sound--------> 10
musik-musik latarnya menghanyutkan.

Replayability----> 10
Ada banyak jalan untuk menyelesaikan quest.

Total Skor = 9,4


(+) :
- engine gfx yang termasuk ringan
- kadar campuran gameplay yang pas
- plot cerita yang klise tapi tetap mengasyikkan
- unsur sadisme yang memuaskan mata
- logat bhs inggris nya kocak.

(-) :
- ada memory leak
- minigame nya hanya satu saja


================================================== ===================
Minimum System Requirements
================================================== ===================

Windows XP
----------
OS: Windows XP with SP3
CPU: Intel Core 2 (or equivalent) running at 1.6Ghz or greater
AMD 64 (or equivalent) running at 2.2Ghz or greater
RAM: 1 GB or more
Video: ATI Radeon X850 128MB or greater;
NVIDIA GeForce 6600 GT 128MB or greater.
HDD: 16 GB

Windows Vista
-------------
OS: Windows Vista with SP1
CPU: Intel Core 2 (or equivalent) running at 1.8Ghz or greater
AMD 64 (or equivalent) running at 2.6Ghz or greater
RAM: 1.5 GB or more
Video: ATI Radeon X1550 256MB or greater;
NVIDIA GeForce 7600 GT 256MB or greater.
HDD: 16 GB


NOTES: For the best results, make sure you have the latest drivers
for your video and audio cards.

Laptop or mobile versions of the above supported video cards
have not had extensive testing and may have driver or other
performance issues. As such, they are not officially supported
in Dragon Age: Origins.

Intel and S3 video cards are not officially supported in
Dragon Age: Origins.

Hercules Game Theater XP (External), Hercules Gamesurround
Fortissimo III, Hercules Digifire 7.1 and Hercules
Gamesurround Muse XL audio devices are not supported in
Dragon Age: Origins.





Gamexeon.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar