Mungkinkah baik gravitasi maupun Big Bang adalah ilusi? Pada
bulan Januari 2010, Erik Verlinde, profesor of Theoretical Physic yang
terkenal di dunia teori dawai, membuat heboh di seluruh dunia
dengan penerbitan On the Origin of Gravity and the Laws of Newton, di mana
ia menantang persepsi umum pada gravitasi, menyatakan 'bagi saya gravitasi tidak ada'. Jika
dia terbukti benar, konsekuensi bagi pemahaman kita tentang alam
semesta dan asal-usul dalam Big Bang akan jauh jangkauannya."Setiap
orang yang bekerja pada teori fisika sedang mencoba untuk memperbaiki
Einstein," kata Robbert Dijkgraaf, UVA Universitas Profesor dan direktur
saat ini Institute for Advanced Study di Princeton (di mana para
ilmuwan termasuk Turing, Oppenheimer dan Einstein telah bekerja) Menurut
pendapat saya, Erik Verlinde telah menemukan kunci penting untuk langkah berikutnya ke depan. "
Tampilkan postingan dengan label Quantum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Quantum. Tampilkan semua postingan
Kamis, 17 Januari 2013
Setiap Galaksi Memiliki Pasangan Di Dunia Paralel
"Teori kuantum alam semesta paralel bukan masalahnya, itu adalah solusinya. Ini
bukanlah suatu interpretasi, opsi merepotkan muncul dari
pertimbangan teoritis misterius, "kata David Deutsch." Ini adalah
penjelasan, satu-satunya yang dapat dipertahankan, dari sebuah realitas
yang luar biasa dan kontra-intuitif. Segala
sesuatu di alam semesta kita - termasuk Anda dan saya, setiap atom, dan
setiap galaksi - memiliki rekan dalam semesta lain ".Legendaris
Oxford fisikawan David Deutsch terkenal karena kontribusinya pada
fisika kuantum, komputasi kuantum, dan pendukung terkemuka dari
multiverse (atau "banyak dunia") interpretasi dari teori kuantum -
gagasan mengejutkan bahwa alam semesta kita adalah tak terhitung munculnya dunia.
Dalam bukunya The Fabric of Reality, Deutsch meletakkan dasar untuk Teori Segalanya dengan bersama-sama menggabungkan empat realitas: Pertama: banyak-dunia interpretasi Hugh Everett fisika kuantum, "yang pertama dan paling penting dari empat hal ", kedua: epistemologi Karl Popper, terutama yang membutuhkan interpretasi realis teori-teori ilmiah, dan penekanannya pada menjadi difalsifikasi, ketiga: Teori Alan Turing perhitungan, digantikan oleh Deutsch komputer kuantum universal, dan keempat: Richard Dawkins 'neo- Darwin evolusi teori dan sintesis evolusi modern.
Dalam bukunya The Fabric of Reality, Deutsch meletakkan dasar untuk Teori Segalanya dengan bersama-sama menggabungkan empat realitas: Pertama: banyak-dunia interpretasi Hugh Everett fisika kuantum, "yang pertama dan paling penting dari empat hal ", kedua: epistemologi Karl Popper, terutama yang membutuhkan interpretasi realis teori-teori ilmiah, dan penekanannya pada menjadi difalsifikasi, ketiga: Teori Alan Turing perhitungan, digantikan oleh Deutsch komputer kuantum universal, dan keempat: Richard Dawkins 'neo- Darwin evolusi teori dan sintesis evolusi modern.
Sabtu, 29 Desember 2012
Mungkinkah Melakukan Perjalanan Melintas Waktu?
Mesin
waktu selalu menjadi pertanyaan yang menarik untuk diungkap. Berbagai
film fiksi ilmiah dibuat dengan asas teori fisika yang sebenarnya
memberi titik cerah akan pertanyaan mendasar ini, “Mungkinkah manusia
melakukan perjalann melintasi waktu?” Jawabannya cukup singkat: Mungkin
saja.
Bagaimana teori itu bisa dijabarkan, dan perjalanan seperti apa yang
memungkinkan? Para ilmuwan telah meneliti teori relativitas Albert
Einstein selama bertahun-tahun, dan menyatakan cara yang paling ‘masuk
akal’ bagi manusia agar bisa menembus ruang dan waktu.

Kesimpulan ini pun diajukan Brian Greene, penulis buku “The Universe Elegant” yang juga seorang fisikawan di Universitas Columbia.
“Jika Anda ingin tahu seperti apa bumi satu juta tahun dari sekarang, saya akan memberitahu Anda bagaimana untuk melakukan itu,” kata Greene.
The Hidden Reality oleh Brian Greene

Alam semesta kita mungkin sangat besar – tetapi terbatas. Atau mungkin jauh jauh lebih besar lagi dan tidak terbatas.
Keduanya, kata fisikawan Brian Greene, adalah kemungkinan, tetapi jika yang terakhir ini benar, maka begitu juga yang sebaliknya: Ada banyak cara materi dapat mengatur dirinya sendiri dalam alam semesta yang tak terbatas ini. Kenyataannya, materi harus mengulang dan mengatur dirinya dalam cara yang sama. Jadi jika alam semesta ini adalah besar tak terhingga, ada juga tempat bagi alam semesta paralel yang tak terbatas. Tidakkah ini terdengar membingungkan? Cobalah bayangkan ini:
Pikirkan alam semesta seperti setumpuk kartu.
“Sekarang, jika Anda mengocok kartu tersebut, ada begitu banyak kemungkinan yang bisa terjadi,” kata Greene. “Jika anda mengocok terus-menerus berulang kali, susunannya akan mengulangi lagi. Demikian pula dengan alam semesta yang tak terbatas ini yang hanya jumlah terbatas terdiri dari materi kompleks, inilah cara dimana materi tersebut mengatur dirinya sendiri untuk mengulang.”
Greene, penulis dari buku The Elegant Universe dan The Fabric dari Cosmos, menangani keberadaan alam semesta banyak ini dalam buku terbarunya, The Hidden Reality: Parallel Universes and the Deep Laws of the Cosmos
Kamis, 05 Juli 2012
Ilmuwan Temukan "Partikel Tuhan"



Hasil penelitian ini diungkap para peneliti dalam seminar yang diadakan institusi ilmiah CERN di Melbourne, hari ini, Rabu 4 Juli 2012. Hasil eksperimen yang dilakukan LHC dan ATLAS menemukan partikel baru di kawasan massa (mass region) sekitar 125-126 GeV (Gigaelectronic Volts, atau satuan energi setara miliaran electron volts).
Partikel Baru Ditemukan LHC

Profesor Roger Jones yang bekerja di LHC mengatakan bahwa keberadaan partikel tersebut telah diduga sejak bertahun-tahun lalu. Namun, belum ada ilmuwan yang berhasil membuktikan keberadaanya hingga penelitian ini.
"Partikel ini tersusun antas quark dan anti quark yang saling terikat," kata Jones. Quark adalah partikel elementer dan penyusun fundamental sebuah materi. Anti quark bisa dikatakan lawan dari quark atau penyusun anti materi. "Partikel ini juga menarik karena mengatakan pada kita tentang gaya yang mengikat quark dan anti quark, gaya inti yang kuat. Dan gaya itu adalah gaya yang sama seprti misalnya yang mengikat nuleus bersama proton dan elektron," tambah Jones.
LHC berkutat pada penemuan partikel Higgs yang bisa menerangkan alasan materi memiliki massa dan menjawab teka-teki terbentuknya semesta. Jones seperti dikutp BBC, Kamis (22/12/2011)
Petunjuk Keberadaan Boson Higgs: Update dari Large Hadron Collider
Minggu, 25 September 2011 -
Dunia fisika dapat berita membingungkan beberapa minggu lalu. Pada rapat
Masyarakat Fisika Eropa di Grenoble, Perancis, fisikawan- termasuk
beberapa orang dari Caltech – mengumumkan kalau data terakhir dari Large
Hadron Collider (LHC) memberi petunjuk keberadaan boson Higgs.
Menurut model standar, teori yang sangat berhasil dalam menjelaskan bagaimana semua partikel dasar berinteraksi, boson Higgs
bertanggung jawab dalam memberi massa pada semua partikel lainnya. Dan
karena partikel terakhir yang diprediksi oleh Model Standar belum lagi
dideteksi, penemuannya menjadi salah satu tujuan utama LHC, pemercepat
partikel terkuat di Bumi dan mungkin usaha ilmiah paling rumit yang
pernah dicoba.
Berada di bawah tanah
dekat Geneva, Swiss, LHC mempercepat proton mengelilingi sebuah cincin
yang lebarnya hampir lima mil ke kecepatan mendekati kecepatan cahaya,
menghasilkan dua berkas proton yang saling berhadapan. Sebagian besar
proton hanya melintasi satu sama lain, namun sebagian kecilnya
bertabrakan, menciptakan partikel lain dalam prosesnya. Namun
partikel-partikel ini sekejab, meluruh menjadi partikel lebih ringan
sebelum mereka dapat dideteksi. Tantangan bagi fisikawan adalah
mengambil petunjuk adanya fisika baru yang eksotis dari aliran partikel
baru ini. Dengan mengamati data, mereka berharap memperoleh tanda kalau
sebagian partikel ini adalah boson Higgs.
Rekor Suhu Terpanas di Dunia Buatan Manusia
![]() |
Matahari |
Dilansir UPI, Sabtu 30 Juni 2012, Relativistic Heavy Ion Collider (RHIC) di Brookhaven National Laboratory di New York, AS, menabrakkan ion emas yang mendekati kecepatan cahaya dengan energi intens, hingga akhirnya menciptakan suhu di sekitar 4 triliun derajat Celsius atau 250 ribu kali lebih panas dibanding Matahari
Energi neutron dan proton yang ada di dalam inti emas 'meleleh', kemudian melepas quark serta gluon dasar yang membentuk plasma primordial bebas friksi yang hanya ada saat Big Bang terjadi. "Ada banyak hal keren dari materi super panas ini," kata fisikawan Steven Vigdor.
Langganan:
Postingan (Atom)