Kamis, 19 Juli 2012

Alam Semesta Paralel Bukan Sekedar Sains Fiksi


Oleh: Max Tegmark
(Sumber: Exclusive Online Issue Scientific American – Extreme Physics, hal. 26-37)
Bukan sekadar sains fiksi, [eksistensi] alam semesta lain merupakan implikasi langsung obesrvasi kosmologis.
Apakah ada salinan diri Anda yang sedang membaca artikel ini? Seseorang yang bukan Anda tapi tinggal di planet bernama Bumi, dengan pegunungan berkabut, ladang subur, dan kota-kota terbentang, di sebuah tata surya bersama delapan planet lain? Kehidupan orang ini identik dengan Anda dalam segala hal. Tapi barangkali dia sekarang memutuskan untuk menaruh artikel ini tanpa menyelesaikannya, sedangkan Anda membaca terus.
Ide alter ego (diri kedua/tersembunyi) semacam itu terasa aneh dan tak masuk akal, tapi sepertinya kita harus menerimanya, sebab didukung oleh observasi astronomis. Model kosmologis paling sederhana dan populer hari ini memprediksi bahwa Anda mempunyai kembaran di sebuah galaksi yang berjarak sekitar 10 sampai 1028 meter dari sini. Jarak ini begitu besar sehingga tak terjangkau secara astronomis, tapi itu tidak membuat doppelgänger(bayangan kembar orang hidup—penj) Anda kurang riil. Estimasi ini diperoleh dari probabilitas dasar dan bahkan tidak mengambil fisika modern yang spekulatif, bahwa ruang berukuran tak terhingga (atau setidaknya cukup besar) dan dipenuhi materi secara hampir seragam, sebagaimana diindikasikan oleh observasi. Di ruang tak terhingga, peristiwa-peristiwa paling tak mungkin pun pasti terjadi di suatu tempat. Ada planet berpenghuni lain dalam jumlah tak terhingga, bukan cuma satu melainkan tak terhingga yang memiliki orang-orang dengan rupa, nama, dan ingatan yang sama dengan Anda, yang memainkan setiap kemungkinan permutasi pilihan hidup Anda.

Teka-teki Kosmik


Oleh: Lawrence M. Krauss dan Michael S. Turner
(Sumber: Special Edition Scientific American – The Frontiers of Physics, 2006, hal. 67-73)
Inkarnasi baru konstanta kosmologis Einstein mungkin menunjukkan jalan melampaui relativitas umum.

Alam semesta lengang mungkin menjadi nasib akhir kita jika perluasan kosmik terus mencepat—sebuah fonemena yang dipercaya disebabkan oleh konstanta kosmologis. Bola oranye merepresentasikan alam semesta teramati, yang tumbuh dengan kecepatan cahaya; bola biru merepresentasikan petak ruang yang mengembang. Seraya perluasan mencepat, semakin sedikit gugus galaksi yang dapat diamati.
Pada 1917, Albert Einstein menghadapi persoalan membingungkan saat dia mencoba merekonsiliasikan teori gravitasi barunya, teori relativitas umum, dengan pemahaman terbatas di masa itu tentang alam semesta. Seperti kebanyakan rekan sezamannya, Einstein yakin bahwa alam semesta pasti statis—tidak mengembang ataupun menyusut—tapi kondisi yang diharapkan ini tidak cocok dengan persamaan gravitasinya. Dalam keputus-asaan, Einstein menambahkan suku kosmologis khusus pada persamaannya untuk mengimbangi gravitasi dan memperkenankan solusi statis.
Tapi dua belas tahun kemudian, astronom Amerika, Edwin Hubble, menemukan bahwa alam semesta itu jauh dari statis. Dia menemukan bahwa galaksi-galaksi jauh sedang mundur cepat dari galaksi kita dengan laju yang proporsional dengan jarak mereka. Suku kosmologis tidak diperlukan untuk menjelaskan alam semesta mengembang, jadi Einstein membuang konsep tersebut. Fisikawan Rusia-Amerika, George Gamow, menyatakan dalam otobiografinya bahwa “saat saya mendiskusikan persoalan-persoalan kosmologi dengan Einstein, dia menyatakan bahwa pengenalan suku kosmologis adalah blunder terbesar yang dia buat dalam hidupnya.”

Pemandangan Teori String


Oleh: Raphael Bousso dan Joseph Polchinski
(Sumber: Special Edition Scientific American – The Frontiers of Physics, 2006, hal. 41-49)
Teori string memprediksi bahwa alam semesta mungkin menempati salah satu “lembah” sembarang dari pilihan lembah tak terhingga di sebuah pemandangan kemungkinan yang luas.
Pemandangan teoritis yang didiami sederetan kemungkinan alam semesta tak terhitung diprediksikan oleh teori string. Pemandangan itu memiliki barangkali 10500 lembah, yang masing-masingnya dapat disamakan dengan set hukum fisika yang mungkin beroperasi di gelembung ruang yang luas. Alam semesta tampak kita mungkin adalah sebuah kawasan relatif kecil di dalam gelembung semacam itu.
Menurut teori relativitas umum Albert Einstein, gravitasi timbul dari geometri ruang dan waktu, yang berkombinasi membentuk ruangwaktu. Benda masif apapun meninggalkan jejak pada bentuk ruangwaktu, diatur oleh persamaan Einstein yang dirumuskan pada 1915. Massa Bumi, misalnya, membuat waktu berjalan sedikit lebih cepat bagi apel di dekat puncak pohon dibanding bagi fisikawan yang bekerja di bawah naungan pohon tersebut. Ketika apel jatuh, ia sesungguhnya sedang merespon pelengkungan waktu ini. Lengkungan ruangwaktu menjaga bumi tetap di orbitnya di sekeliling matahari dan mendorong galaksi jauh semakin jauh lagi. Ide mengejutkan dan menawan ini telah dikonfirmasi oleh banyak eksperimen presisi. Untuk lebih jelasnya Teori String lihat:

Masa Depan Teori String – Perbincangan Bersama Brian Greene


(Sumber: Special Edition Scientific American – The Frontiers of Physics, 2006, hal. 50-55)
Dahulu teori string membingungkan setiap orang. Bahkan praktisinya rewel tentang betapa rumitnya ia, sementara fisikawan lain memperolok kekurangannya akan prediksi eksperimental. Dunia selebihnya sebagian besar terlupa. Ilmuwan hampir tidak bisa mengkomunikasikan mengapa persisnya teori string begitu menggairahkan—mengapa ia dapat memenuhi impian Albert Einstein tentang teori terpadu final, bagaimana ia dapat memberi pemahaman mengenai pertanyaan-pertanyaan mendalam seperti mengapa alam semesta eksis sama sekali. Tapi di pertengahan 1990-an, teori tersebut mulai berjalan secara konseptual. Para periset menghasilkan cara-cara untuk mengujinya secara eksperimen. Dunia luar mulai memberi perhatian. Woody Allen menyindir teori tersebut dalam sebuah kolom New Yorker pada Juli 2003—barangkali itu pertama kalinya seseorang menggunakan ruang Calabi-Yau untuk mengisahkan romansa antarkantor.
Hanya segelintir orang yang berhak mendapat lebih banyak penghargaan atas penyingkiran misteri teori string dibanding Brian Greene, profesor fisika Universitas Columbia dan kontributor utama teori tersebut. Buku tahun 1999-nya, The Elegant Universe, menyentuh nomor empat dalam daftar best-seller New York Times dan merupakan finalis Pulitzer Prize. Pada 2003, Greene membawakan seri Nova tiga bagian di PBS berdasarkan buku tersebut dan pada 2004 menerbitkan The Fabric of Cosmos, buku best-seller mengenai sifat ruang dan waktu. Staf editor Scientific American, George Musser, berbincang dengannya soal sepiring string spageti. Berikut adalah perbincangan tersebut dalam versi yang dipersingkat dan disunting.

Sabtu, 14 Juli 2012

Download Grand Design By Stephen Hawking PDF


Stephen HawkingBuku terbaru Stephen Hawking berjudul “The Grand Design” laris manis di bursa onlineAmazon.com. Buku yang baru akan diluncurkan mulai 9 September 2010 tersebut langsung melesat bertengger di papan atas daftar “Hot Future Release”. Buku tersebut memang menjadi pembicaraan hangat di internet sejak Kamis (2/9/2010) kemarin sejak media mengutip pendapat kontroversial ilmuwan kenamaan Inggris tersebut. Dalam buku terbarunya itu, Hawking menyatakan alam semesta tercipta tanpa campur tangan Tuhan. Ia menulis Teori M yang dapat menjelaskan penciptaan alam semesta karena adanya hukum gravitasi. Sejumlah media di Inggris menjadikan pernyataan kontroversial Hawking itu sebagai salah satu fokus pemberitaan Jumat. Artikel opini dan tanggapan terhadap pernyataan Stephen Hawking diangkat dalam pemberitaan hari ini.
Stephen Hawking pun menjadi topik pembicaraan paling hangat di Twitter dan menempati puncak trending topics. Buku “The Grand Design” ditulis Stephen Hawking bersama Leonard Mlodinow, fisikawan asal AS dan diterbitkan oleh Bantam Press. Di Amazon.com, buku tersebut ditawarkan dengan harga 12,88 dollar AS dan sudah bisa diperoleh dua hari sebelum diluncurkan. Meski belum diluncurkan, buku ini sudah menempati peringkat keempat daftar bestseller.

Teori Fisika Stephen Hawking Dalam Mengungkap Perjalanan Isra Rasulullah


Salah satu mukjizat Nabi Muhammad, adalah diperjalankannya beliau oleh Allah melalui peristiwaIsra’ Mi’raj.
Banyak yang coba mengungkapkan peristiwa tersebut secara ilmiah, salah satunya melalui Teori Fisika paling mutahir, yang dikemukakan oleh Dr. Stephen Hawking.

Teori Lubang Cacing
Raksasa di dunia ilmu fisika yang pertama adalah Isaac Newton (1642-1727) dengan bukunya : Philosophia Naturalis Principia Mathematica, menerangkan tentang konsep Gaya dalam Hukum Gravitasi dan Hukum Gerak.
Kemudian dilanjutkan oleh  Albert Einstein (1879-1955) dengan Teori Relativitasnya yang terbagi atas Relativitas Khusus (1905) dan Relativitas Umum (1907).
Dan yang terakhir adalah Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS (lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942), beliau dikenal sebagai ahli fisika teoritis.
Dr. Stephen Hawking dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama sekali karena teori-teorinya mengenai tiori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan tulisan-tulisan popnya di mana ia membicarakan teori-teori dan kosmologinya secara umum.
Tulisan-tulisannya ini termasuk novel ilmiah ringan A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut, suatu periode terpanjang dalam sejarah.
Berdasarkan teori Roger Penrose :

A Brief History Of Time-Download Link PDF

Dalam bukunya yang fenomenal, A Brief History of Time, Stephen Hawking dengan tegas mengubah cara berpikir kita tentang fisika, jagat raya, dan tentang realitas. Melalui buku tersebut, Stephen Hawking, yang terkenal sebagai fisikawan teoretis paling cemerlang sejak Einstein, telah membuka pikiran kita untuk menerima gagasan-gagasan ilmiah paling penting dewasa ini tentang kosmos.

Sekarang, Stephen hawking datang lagi untuk membersitkan cahaya baru ke kawasan-kawasan paling gelap dalam ruang-waktu ...dan menyingkapkan sederet kemungkinan baru dalam memahami jagat raya.
untuk link download klik DI SINI

Rabu, 11 Juli 2012

New Artworks

oke gan kali ini ane mau memposting gambar buatan ane pake bolpoint hehee,..,.harap kalo jelek dimaklumi



Kamis, 05 Juli 2012

Ilmuwan Temukan "Partikel Tuhan"



Ilmuwan Temukan
WartaNews, Jakarta - Setelah melakukan penelitian selama bertahun-tahun, ilmuwan semakin dekat untuk bisa membuktikan partikel Higgs boson atau yang lebih dikenal dengan sebutan "partikel Tuhan". Para peneliti menemukan sebuah partikel baru yang dianggap menjadi tirai penemuan "partikel Tuhan".
This graphic explains how protons are smashed in the Large Hadron Collider
Hasil penelitian ini diungkap para peneliti dalam seminar yang diadakan institusi ilmiah CERN di Melbourne, hari ini, Rabu 4 Juli 2012. Hasil eksperimen yang dilakukan LHC dan ATLAS menemukan partikel baru di kawasan massa (mass region) sekitar 125-126 GeV (Gigaelectronic Volts, atau satuan energi setara miliaran electron volts).

Partikel Baru Ditemukan LHC

Boston.com Ilustrasi tumbukan di Large Hadron Collider.
PARIS, KOMPAS.com - Ilmuwan yang bekerja di Large Hadron Collider (LHC) di perbatasan Swiss dan Perancis berhasil menemukan partikel baru, bernama Chi_b (3P). Hasil penelitian telah masuk ke Arxiv pre-print server.
Profesor Roger Jones yang bekerja di LHC mengatakan bahwa keberadaan partikel tersebut telah diduga sejak bertahun-tahun lalu. Namun, belum ada ilmuwan yang berhasil membuktikan keberadaanya hingga penelitian ini.
"Partikel ini tersusun antas quark dan anti quark yang saling terikat," kata Jones. Quark adalah partikel elementer dan penyusun fundamental sebuah materi. Anti quark bisa dikatakan lawan dari quark atau penyusun anti materi. "Partikel ini juga menarik karena mengatakan pada kita tentang gaya yang mengikat quark dan anti quark, gaya inti yang kuat. Dan gaya itu adalah gaya yang sama seprti misalnya yang mengikat nuleus bersama proton dan elektron," tambah Jones.
LHC berkutat pada penemuan partikel Higgs yang bisa menerangkan alasan materi memiliki massa dan menjawab teka-teki terbentuknya semesta. Jones seperti dikutp BBC, Kamis (22/12/2011)

Petunjuk Keberadaan Boson Higgs: Update dari Large Hadron Collider

Minggu, 25 September 2011 - Dunia fisika dapat berita membingungkan beberapa minggu lalu. Pada rapat Masyarakat Fisika Eropa di Grenoble, Perancis, fisikawan- termasuk beberapa orang dari Caltech – mengumumkan kalau data terakhir dari Large Hadron Collider (LHC) memberi petunjuk keberadaan boson Higgs.

Menurut model standar, teori yang sangat berhasil dalam menjelaskan bagaimana semua partikel dasar berinteraksi, boson Higgs bertanggung jawab dalam memberi massa pada semua partikel lainnya. Dan karena partikel terakhir yang diprediksi oleh Model Standar belum lagi dideteksi, penemuannya menjadi salah satu tujuan utama LHC, pemercepat partikel terkuat di Bumi dan mungkin usaha ilmiah paling rumit yang pernah dicoba.
Berada di bawah tanah dekat Geneva, Swiss, LHC mempercepat proton mengelilingi sebuah cincin yang lebarnya hampir lima mil ke kecepatan mendekati kecepatan cahaya, menghasilkan dua berkas proton yang saling berhadapan. Sebagian besar proton hanya melintasi satu sama lain, namun sebagian kecilnya bertabrakan, menciptakan partikel lain dalam prosesnya. Namun partikel-partikel ini sekejab, meluruh menjadi partikel lebih ringan sebelum mereka dapat dideteksi. Tantangan bagi fisikawan adalah mengambil petunjuk adanya fisika baru yang eksotis dari aliran partikel baru ini. Dengan mengamati data, mereka berharap memperoleh tanda kalau sebagian partikel ini adalah boson Higgs.

Rekor Suhu Terpanas di Dunia Buatan Manusia

Matahari
Laboratorium fisika partikel di Amerika Serikat dilaporkan berhasil menciptakan rekor dunia untuk pembuatan suhu tertinggi buatan manusia.

Dilansir UPI, Sabtu 30 Juni 2012, Relativistic Heavy Ion Collider (RHIC) di Brookhaven National Laboratory di New York, AS, menabrakkan ion emas yang mendekati kecepatan cahaya dengan energi intens, hingga akhirnya menciptakan suhu di sekitar 4 triliun derajat Celsius atau 250 ribu kali lebih panas dibanding Matahari
Energi neutron dan proton yang ada di dalam inti emas 'meleleh', kemudian melepas quark serta gluon dasar yang membentuk plasma primordial bebas friksi yang hanya ada saat Big Bang terjadi. "Ada banyak hal keren dari materi super panas ini," kata fisikawan Steven Vigdor.