Sabtu, 12 Mei 2012

Ketika ISS Menjadi Sasaran Hacker


Para peretas komputer di seluruh dunia memang menyukai tantangan. Bukan hanya komputer bumi yang menjadi incaran mereka, tetapi mereka bahkan mencoba meretas sistem komputer di luar angkasa sana! Stasiun luar angkasa, ISS pun tak luput dari kunjungan para hacker.  
Tentu saja isu ini mendatangkan kegemparan banyak pihak. Namun para ilmuwan NASA menepis semua kekuatiran tersebut. Mereka mengklaim bahkan laptop yang dicuri dari NASA pun dipastikan tak akan bisa mengambil alih stasiun luar angkasa tersebut. Mereka mengamankannya dengan sistem control terpusat. Kunci untuk mengendalikan komputer utama senilai 100 milyar dolar ada di pusat kontrol di Johnson Space Center di Houston dan wilayah dekat Moskow. NASA juga memiliki cadangan kontrol di Marshall Space Flight Center di Huntsville untuk berjaga-jaga bila Houston dilanda badai.
Serangan Hacker China
NASA memiliki masalah keamanan pada 5408 buah komputer dalam rentang tahun 2010 hingga 2011, termasuk kasus hilangnya sebuah laptop komputer yang mengandung algoritma yang digunakan untuk mengontrol stasiun ISS.
Sebuah serangan dari para hacker China disebut-sebut oleh lembaga NASA di Pasadena sebagai kasus yang harus segera diinvestigasi.
“Insiden peretas ini sangat bervariasi, mulai dari seorang hacker yang iseng menguji kemampuan mereka dengan meretas sistem komputer NASA, hingga kelompok kriminal yang terorganisasi sempurna, yang meretas untuk kepentingan bisnis. Mereka bisa saja dibayar oleh mata-mata negara tertentu,” ujar inspektur Paul Martin dalam kesaksiannya ketika mereka menggelar investigasi.
Martin menambahkan, “Beberapa serangan ini berdampak buruk pada ribuan komputer NASA, menyebabkan gangguan pada pengoperasian misi dan berujung pada pencurian data yang pada akhirnya membuat NASA mengalami kerugian sebesar 7 juta dolar.”
“NASA perlu segera meningkatkan perhatian penuh pada sistem komputerisasi dan aset-aset mereka,” ujar Martin lagi. Ia memperingatkan para ilmuwan bahwa serangan ini memberi peluang pada para hacker untuk mengendalikan operasi robot yang dikirim untuk misi angkasa. Ancaman hacker pada NASA benar-benar tidak boleh dianggap remeh.
Serangan Pada Pusat Astronomi Jepang
Bukan hanya NASA dan ISS yang menjadi sasaran para hacker. Sebuah virus komputer juga menginfeksi terminal data pada pusat astronomi Jepang sehingga menyebabkan kebocoran beberapa informasi penting.
Agen eksplorasi angkasa Jepang, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) menemukan malware tersebut pada awal tahun di terminal yang digunakan oleh salah seorang pegawainya. Sebuah jejak yang tertinggal menunjukkan bahwa virus komputer tersebut telah berhasil mencuri informasi. JAXA masih belum menemukan siapa yang mengirim virus tersebut. Mereka terus melanjutkan investigasinya.
Komputer yang berhasil dijebol tersebut memiliki akses untuk mengendalikan kapal tak berawak untuk mengantar muatan ke stasiun ISS. Bukan hanya informasi mengenai robot angkasa yang bakalan bocor, tetapi juga alamat email dan login sistem informasi dapat diakses oleh komputer yang terinfeksi tersebut.
“Dengan adanya kejadian ini, semua password dari sistem yang dapat di akses segera kami ganti untuk mencegah kebocoran informasi lebih banyak lagi. Komputer-komputer lain di terminal juga langsung di cek apakah sudah terinfeksi virus,” seorang wakil dari JAXA memberi pernyataan resmi menanggapi insiden tersebut.
Bukan Masalah Baru
Masalah serangan hacker ini sebenarnya bukan hal baru bagi NASA. Totalnya, ada sekitar 48 buah laptop yang telah hilang dan dicuri dari NASA dalam rentang waktu  April 2009 hingga April 2011. NASA memang sudah lama menjadi sasaran yang menantang bagi para Hacker.
Pada tahun 2008, sebuah laptop yang digunakan oleh seorang astronot juga terinfeksi virus yang biasanya didesain untuk meretas password dalam permainan game online. Namun William Gerstenmaier dari NASA memberi pernyataan resmi bahwa laptop tersebut tidak memiliki akses langsung ke ISS. Semua komando harus dilakukan oleh markas pusat.
Lembaga angkasa ini telah mengadakan lebih dari 16 investigasi terpisah untuk melacak jaringan peretas ini, hasilnya menunjukkan bahwa para hacker berasal dari berbagai negara yang berbeda diantaranya RRC, Inggris, Italia, Nigeria, Portugis, Rumania, Turki, dan Estonia.
Membangun Sistem Kebal Virus
Untuk saat ini,  NASA telah mengambil langkah antisipasi untuk meningkatkan keamanan komputer mereka seperti melakukan enkripsi pada perangkat keras dan lebih berhati-hati dalam menggunakan perangkat lunak maupun USB yang bisa saja mengandung virus merugikan. NASA berani mengklaim bahwa ISS sudah dipastikan aman dari para peretas. Gerstenmaier mewakili NASA berkata,”Saya tidak ingin menantang komunitas hacker dengan sengaja, tetapi sistem kami memang benar-benar aman,”ujarnya.
Bagaimanapun juga, NASA tetap harus berjaga-jaga. Para investigator tidak akan mudah terbuai dengan janji-janji palsu. Charlie Bolden, seorang kepala administrator keamanan komputer akan tetap ditanyai dalam investigasi lebih lanjut. Senator Bill Nelson dari partai demokrat Florida menulis surat untuk mengingatkannya,”Saya berharap anda siap untuk menjawab beberapa pertanyaan yang dimunculkan oleh kesaksian Martin.”
Akhir kata, apakah sistem komputer ISS memang benar-benar aman seperti yang diklaim oleh lembaga NASA? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar