Sabtu, 29 Desember 2012

Mungkinkah Melakukan Perjalanan Melintas Waktu?

Mesin waktu selalu menjadi pertanyaan yang menarik untuk diungkap. Berbagai film fiksi ilmiah dibuat dengan asas teori fisika yang sebenarnya memberi titik cerah akan pertanyaan mendasar ini, “Mungkinkah manusia melakukan perjalann melintasi waktu?” Jawabannya cukup singkat: Mungkin saja. Bagaimana teori itu bisa dijabarkan, dan perjalanan seperti apa yang memungkinkan? Para ilmuwan telah meneliti teori relativitas Albert Einstein selama bertahun-tahun, dan menyatakan cara yang paling ‘masuk akal’ bagi manusia agar bisa menembus ruang dan waktu.
The time machine 1 Mungkinkah Melakukan Perjalanan Melintas Waktu?

Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, kita harus menyadari soal kecepatan cahaya. Bahwa waktu berjalan semakin lambat saat kita bisa mendekati kecepatan cahaya. Hal ini pernah diuji oleh Paul Davies, penulis buku “How to Build a Time Machine” dengan melihat pergerakan jam dalam kereta yang melaju sangat cepat. Ternyata jarum jam bergerak lebih lambat dibandingkan jam stationer.
Kesimpulan ini pun diajukan Brian Greene, penulis buku “The Universe Elegant” yang juga seorang fisikawan di Universitas Columbia.
“Jika Anda ingin tahu seperti apa bumi satu juta tahun dari sekarang, saya akan memberitahu Anda bagaimana untuk melakukan itu,” kata Greene.

The Hidden Reality oleh Brian Greene

Dari Buku The Hidden Reality oleh Brian Greene

Alam semesta kita mungkin sangat besar – tetapi terbatas. Atau mungkin jauh jauh lebih besar lagi dan tidak terbatas.

Keduanya, kata fisikawan Brian Greene, adalah kemungkinan, tetapi jika yang terakhir ini benar, maka begitu juga yang sebaliknya: Ada banyak cara materi dapat mengatur dirinya sendiri dalam alam semesta yang tak terbatas ini. Kenyataannya, materi harus mengulang dan mengatur dirinya dalam cara yang sama. Jadi jika alam semesta ini adalah besar tak terhingga, ada juga tempat bagi alam semesta paralel yang tak terbatas. Tidakkah ini terdengar membingungkan? Cobalah bayangkan ini:

Pikirkan alam semesta seperti setumpuk kartu.

“Sekarang, jika Anda mengocok kartu tersebut, ada begitu banyak  kemungkinan yang bisa terjadi,” kata Greene. “Jika anda mengocok terus-menerus berulang kali, susunannya akan mengulangi lagi.  Demikian pula dengan alam semesta yang tak terbatas ini yang hanya jumlah terbatas terdiri dari materi kompleks, inilah cara dimana materi tersebut mengatur dirinya sendiri untuk mengulang.”

Greene, penulis dari buku The Elegant Universe dan The Fabric dari Cosmos, menangani keberadaan alam semesta banyak ini dalam buku terbarunya, The Hidden Reality: Parallel Universes and the Deep Laws of the Cosmos

Nautilus-X, Pesawat Luar Angkasa NASA Terbaru

Nautilus-X. Image credit: PhysOrg.com
Nautilus-X. Image credit: PhysOrg.com
Nautilus-X. Image credit: PhysOrg.com
Nautilus-X. Image credit: PhysOrg.com
Non-Atmospheric Universal Transport Intended for Lengthy United States Exploration atau yang disingkat dengan Nautilus-X, merupakan sebuah wahana pesawat luar angkasa NASA yang ditujukan untuk misi jangka panjang ke Bulan atau Mars. Pesawat ini dirancang dan diusulkan oleh Bigelow Aerospace dan mampu menampung 6 orang awak pesawat.

Menurut informasi NASA, pesawat ini merupakan pesawat yang dibuat dengan biaya yang relatif murah yaitu sekitar $3,5 miliar dan membutuhkan waktu pengerjaan selama 64 Bulan.

Wahana ini juga sekaligus sebagai stasiun transit jika NASA ingin melakukan eksplorasi ke tata surya jauh. Mirip seperti ISS bedanya ISS bukanlah pesawat luar angkasa mandiri. Pesawat Nautilus-X didesain dengan desain modular dilengkapi dengan port docking untuk kapsul seperti Orion atau kapsul luar angkasa lainnya. Selain itu ada berbagai macam perlengkapan lainnya seperti solar array, tangki penampung air dan hidrogen yang dapat mengurangi bahaya radiasi kosmik bagi kru astronot, sistem komunikasi, sistem propulsi, cincin sentrifugal sebagai mesin untuk menciptakan gravitasi parsial dan sebagainya.

Untuk menguji pengaruh dan efek cincin sentrifugal terhadap manusia, maka mesin tersebut akan terlebih dahulu diuji coba di ISS.

Namun sampai saat ini Nautilus-X masih sekedar konsep dan peluncurannya pun masih belum diketahui dengan pasti. (WKP, PHS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Arts Part 5

Ini die gan lanjutan part 5, let's check it out
The Village

Arts Part 4

Castle in the Wood

Arts Part 3

Sambungan dari part 2 gan muehehehee...
Watch Tower

Arts Part 2

Ini diye gan yg part 2..cekidot
Foliage

Arts Part 1

Heehehehe, disamping nge.game ane juga punya hobi lain gan, yauitu nggambar, terutama pake bolpen, cekidot gan
Einstein pake pencil